TANPA MODAL DI ICBP
Teman penulis, pada tahun 2011 lalu beli ICBP di harga
Rp5.000,00/lembar sebanyak 200 lot (20.000 lembar) senilai Rp100 juta. Teman penulis itu
masih hold sebagian saham ICBP-nya hingga saat ini.
Selama hold ICBP dari sejak tahun 2011 sampe
2016, teman penulis telah menerima dividen sebesar Rp1.023,00 per lembar saham
atau sekitar Rp20 juta, dan setelah dikurangi PPh, dividen bersih yang diterima sektar Rp18 juta.
Kemudian pada tahun 2016, ICBP melakukan stock
split dengan rasio 1 : 2, maka saham teman penulis itu pun kini jumlahnya berlipat
dua menjadi sebanyak 400 lot (40.000 lembar). Nah asiknya itu, pada tahun
2016 ini pula harga ICBP sempat naik hingga mencapai Rp10 ribu. Apa yang
terjadi kemudian?
Pada saat harga menyentuh Rp10 ribu itulah teman penulis menjual sebagian saham ICBP-nya yaitu sebanyak 82 lot (8.200 lembar). Setelah
tereduksi dengan fee broker dan PPh, dapat cash sekitar Rp82 juta. Dan karena
telah dijual sebagian, kini saham ICBP yang di-hold teman penulis di market tersisa 318 lot (31.800 lembar).
![]() |
gambar : google image |
Yang keren adalah, dengan hanya menjual ICBP-nya
sebanyak 82 lot saja dan ditambah dari dividen, teman penulis telah bisa kembali
modal (BEP) yang Rp100 juta itu dalam bentuk cash, dan di sisi lain masih punya
ICBP di market sebanyak 318 lot (31.800 lembar).
Dengan harga ICBP pada penutupan hari jumat
kemaren (24-03/2017) Rp8.600,00, maka ekuitas teman penulis di market kini adalah
Rp273 jutaan. Ekuitas sebesar itu tuh sudah tanpa modal karena sepenuhnya
berasal dari keuntungan yang telah didapat yang kini sedang dilipatgandakan di
market. Karena "tanpa modal" inilah, teman penulis bilangnya enak
makan enak tidur enak hidup.
Lagipula di saat harga ICBP turun pun, katanya tidak pernah merasa rugi, lha tanpa modal ini koq, tapi sebaliknya
saat harga ICBP naik, dia bilang itu serasa punya mesin pencetak uang.
Jika saja 3 tahun kemudian (2020) harga ICBP mencapai Rp15 ribu-an, tentu saja ekuitas teman penulis itu makin tebal. Padahal itu semua “tanpa modal” lho. Lalu berapa kalau harga ICBP mencapai Rp20 ribuan? atau Rp30 ribuan?
Jika saja 3 tahun kemudian (2020) harga ICBP mencapai Rp15 ribu-an, tentu saja ekuitas teman penulis itu makin tebal. Padahal itu semua “tanpa modal” lho. Lalu berapa kalau harga ICBP mencapai Rp20 ribuan? atau Rp30 ribuan?
Dan itu hanya dari ICBP, belum lagi ditambah
dari saham-saham lain di portofolio investasinya yang didapat dengan cara
serupa ICBP tadi. and
that’s one way of investment strategy.
Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.
Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.
0 komentar
EmoticonEmoticon