LAUNDRY
Pria
berusia sekitar 40 tahun itu sudah sejak lama membuka usaha berupa jasa pencucian
pakaian (laundry). Bersama-sama dengan istrinya dia punya beberapa gerai
laundry di berbagai lokasi, dan salah satu gerai-nya itu terletak di tepi jalan
raya sebuah kelurahan di Kota Bogor.
Meski
lokasinya hanya terletak di tepi jalan raya sebuah kelurahan, namun ternyata
laundry yang dikelolanya biasa mendapatkan order cucian rata-rata sebanyak 80
kg/hari. Dengan tarif cuci Rp7.000/kg, maka omzet yang dia dapatkan sejumlah Rp560.000/hari,
atau dalam sebulan (30 hari) sebanyak 2.400 kg senilai Rp16.800.000.
![]() |
Gambar : google image |
A.
Belanja Modal
1.
SIUP dan TDP dari
Disperindag 1 kali :
gratis (seharusnya)
2.
Mesin cuci kapasitas 8 kg 3 unit @Rp5.500.000 : Rp16.500.000.
3.
Mesin pengering kapasitas 8 kg 1 unit
@Rp5.500.000 : Rp5.500.000.
4.
Setrika 2 unit @Rp250.000 :
Rp500.000.
5.
Timbangan digital 1 unit @Rp250.000 : Rp250.000.
6.
Neon box reklame 1 unit @Rp500.000 : Rp500.000.
7.
Ember, rak pakaian, hanger, meja setrika, dan
lain-lain : Rp2.500.000.
8.
Cetak brosur/pamflet promosi : Rp250.000.
9.
Sewa tempat/ruko 1 tahun :
Rp30.000.000.
Jumlah :
Rp56.000.000.
B.
Belanja Kegiatan Bulanan
1.
Listrik PLN :
Rp1.500.000.
2.
Air PDAM
: Rp600.000.
3.
Detergen, pewangi, pelembut, :
Rp1.000.000.
4.
Gaji pegawai 1 orang : Rp2.500.000.
5.
Upah setrika 2.400 kg
@Rp1.000 : Rp2.400.000.
Jumlah :
Rp8.000.000.
C.
Revenue Bulanan
2.400 kg cucian
@Rp7.000 :
Rp16.800.000.
Dengan
merujuk angka-angka hitungan di atas, maka pendapatan bersih yang diraih sejumlah
(Rp16.800.000 – Rp8.000.000) = Rp8.800.000/bulan, sehingga dalam setahun bisa
mencapai sejumlah (12 bulan x Rp8.800.000) = Rp105.600.000.
Dan
karena belanja modal kita sejumlah Rp56.000.000, maka keuntungan bersih yang diraih
pada tahun pertama sejumlah (Rp105.600.000 – Rp56.000.000) = Rp49.600.000, atau
Rp4.133.333/bulan. Apakah angka keuntungan sejumlah itu terbilang
besar/kecil/cukup/kurang, tentu saja relatif.
Lalu
bagaimana dengan tahun kedua, berapa keuntungan bersih yang bisa didapat? Pada
tahun kedua ini kita tidak lagi belanja mesin dan peralatan lainnya karena
kondisi mesin adan peralatan lainnya yang dibeli tahun sebelunya masih bagus,
sehingga belanja modal kita hanya berupa sewa tempat/ruko saja sejumlah
Rp30.000.000.
Dan
karena itu pula maka hitungan keuntungan bersihnya pun jadi begini :
A.
Belanja Modal
Sewa tempat/ruko 1 tahun :
Rp30.000.000.
B.
Belanja Kegiatan Bulanan
1.
Listrik PLN :
Rp1.500.000.
2.
Air PDAM
: Rp600.000.
3.
Detergen, pewangi, pelembut, :
Rp1.000.000.
4.
Gaji pegawai 1 orang : Rp2.500.000.
5.
Upah setrika 2.400 kg
@Rp1.000 : Rp2.400.000.
Jumlah :
Rp8.000.000.
C.
Revenue Bulanan
2.400 kg cucian
@Rp7.000 :
Rp16.800.000
Pendapatan
bersih yang didapat masih tetap sejumlah (Rp16.800.000 – Rp8.000.000) =
Rp8.800.000/bulan, atau Rp105.600.000/tahun. Namun karena belanja modal tahun
kedua ini hanya sejumlah Rp30.000.000, maka keuntungan bersih yang didapat mengalami
kenaikan menjadi sejumlah (Rp105.600.000 – Rp30.000.000) = Rp75.600.000/tahun,
atau Rp6.300.000/bulan.
O
yah........jika kita ingin dapat keuntungan bersih bulanan/tahunan lebih
banyak, ya tingkatkan saja kapasitas cuciannya, jangan hanya 80 kg/hari.
usahakan bisa mencapai 200 kg/hari atau bahkan lebih. Dan itu bisa dicapai jika
kita membukanya di lokasi yang tepat, misalnya di dekat komple perumahanyang
padat penduduk (lebih baik lagi kalau penduduknya malas nyuci sendiri di
rumah), atau di dekat kampus perguruan tinggi.
Boleh
percaya boleh tidak, namun jika kita memang punya dana idle sekitar Rp60an
juta, daripada disimpan di bank dengan return yang tidak seberapa, lebih baik
dipakai untuk mencoba usaha jasa laundry.
Begitu
pun, jika kita berniat kuat untuk mencobanya namun ternyata belum punya modal,
maka datanglah ke “KOPKAR” tempat kita kerja, utarakan maksud kita, insya alloh
kalau dana hanya segitu mah diproses segera, biasanya bisa cair tidak sampai
seminggu lamanya, tanpa jaminan pula.
Demikian,
mudah-mudahan bermanfaat.
bisa menjadi acuan sederhana dalam mata kuliah feasibility studies (analisis kelayakan industri).. sukses terus pak andirerei
ReplyDeletemudah-mudahan bermanfaat, da terima kasih oom Jihad alif
Deletesangat mendetail sekali artikelnya pak andirerei
ReplyDeleteSalam Hangat
SobatLH