PT. GARUDAFOOD PUTRA
PUTRI JAYA Tbk (GOOD)
Penawaran saham
perdana atau IPO (Initial Public Offering) PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
(GOOD) mungkin menjadi salah satu IPO yang paling ditunggu-tunggu oleh investor
di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan berbagai produk makanan dan minuman yang
sudah sangat dikenal di tengah-tengah masyarakat, GOOD ditunggu-tunggu sebagai alternatif
lain tempat berinvestasi (saham) setelah PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) atau PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) yang sahamnya
sudah terlebih dahulu diperjualbelikan di BEI dengan harga pemium (mahal).
Produk makanan dan minuman GOOD
berupa olahan kacang-kacangan, biskuit, coklat, permen, makanan ringan (snack)
dan minuman sudah sangat populer dengan berbagai merk dagang sebut saja misalnya
Kacang Garuda, Pilus Garuda, Leo Snack,
Gery Coklat, Boogie,
Chocolatos, Waferlatos, Hollanda Butter Cookies, Okky Jeli Drink, Mountea
Tropical Splash, Clevo,
Super O2, Chocolatos Choco Drink, dan masih banyak lagi merek dagang lainnya.
Selain sudah punya
brand image yang kuat, lini bisnis GOOD ditopang pula dengan lini bisnis
distribusi dan logistik melalui PT
Sinar Niaga Sejahtera (satu naungan dalam group usaha Tudung) yang membuat
distribusi pemasaran produk GOOD menjadi lebih efisien. GOOD
juga bekerjasama dengan Suntory Beverages & Foods Jepang mendirikan PT.
Suntory Garuda Beverages yang merupakan joint venture perusahaan minuman
non-alkohol seperti Mirai Ocha, MyTea dan De Koffie.
![]() |
Gambar : google image |
Setelah sekian lama ditunggu akhirnya waktu itu pun
tiba. Pada
tanggal 10 Oktober 2018, GOOD resmi mencatatkan sahamnya di BEI setelah melepas
saham sebanyak 10,34% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Saham baru yang
diterbitkan dari portefel sebanyak 762.841.290 lembar pada nominal Rp100 dengan
harga saham perdana Rp1.285 per lembar, sehingga GOOD memperoleh dana segar
hasil IPO sebesar Rp980.251.057.650.
Namun penerbitan saham
baru tersebut ternyata tidak seluruhnya ditawarkan kepada investor publik
(ritel) karena sebanyak 727.841.290 lembar diantaranya merupakan pelaksanaan atas
Mandatory Convertible Bond (MCB) atau obligasi wajib konversi sebagai tindak
lanjut dari perjanjian investasi (investment agreement) antara GOOD dengan perusahaan
asal Singapura yaitu Pelican Company Limited (PCL) yang ditandatangani pada
bulan Maret 2018.
Sebelumnya GOOD
menerbitkan obligasi MCB di Singapura senilai Rp935 milyar yang seluruhnya
diambil oleh PCL. Sebagai pemegang obligasi MCB, PCL dapat setiap saat
mengkonversi obligasi tersebut menjadi saham, dan kebetulan saham baru yang
diterbitkan pada tanggal 10 Oktober 2018 ditawarkan di harga Rp1.285 per
lembar, sehingga dana Rp935 milyar yang diperoleh GOOD dari PCL setara dengan
727.841.290 lembar saham.
Oleh karena itu saham yang
ditawarkan kepada investor publik (baca retail) pada pelaksanaan IPO tersebut hanya
sebanyak 35.000.000 lembar saja atau hanya 0,47% dari modal ditempatkan dan disetor
penuh dengan perolehan dana “hanya” sejumlah Rp44.975.000.000.
Dengan saham baru yang
ditawarkan kepada investor publik hanya sebanyak 350.000 lot, maka saham GOOD kemungkinan
tidak akan ramai diperjualbelikan di bursa atau dengan kata lain tidak liquid. Kecuali
jika PCL merealisasikan keuntungan dengan cara melepas kembali sebagian sahamnya
di GOOD, hal tersebut mungkin saja akan berpengaruh.
PCL “membeli” GOOD pada
harga Rp1.285 per saham, dan pergerakan harga saham GOOD dari sejak IPO
(tanggal 10 Oktober 2018) hingga saat ini (tanggal 21 Februari 2019) berada
pada level harga Rp1.750 – Rp3.000. Jika saja PCL “berniat” merealisasikan
keuntungan dengan melepas sebagan sahamnya di GOOD tentu saja mereka sudah
dapat untung banyak. Namun yang terjadi adalah sebaliknya, bahwa PCL ini bukannya
melepas GOOD, melainkan justru malah membeli lebih banyak lagi.
Berdasarkan laporan
registrasi pemegang efek bulan Januari 2019, jumlah saham GOOD yang dipegang
oleh PCL sebanyak 1.220.537.090 lembar (16,54%), meningkat dari jumlah sebelumnya
pada saat IPO yang hanya sebanyak 727.841.290 lembar (9,86%). PCL sepertinya
akan mempertahankan kepemiliknnya (investasi) di GOOD untuk jangka waktu yang panjang
ke depan. Dengan kondisi seperti itu, jika investor retail mau dapat lebih
banyak, tentu agak sulit.
Dari prospektus IPO yang
disampaikan bahwa laba bersih per saham (EPS) tahun buku 2015, tahun buku 2016
dan tahun buku 2017 mengalami kenaikan signifikan dari Rp3 per lembar pada
tahun 2015 menjadi Rp20 per lembar pada tahun 2016 (naik 566,67%) dan kemudian naik
lagi menjadi Rp46 per lembar pada tahun 2017 (130,00%). Dan ke depannya dari
setiap pencapaian laba bersih tahunan yang dicapai oleh GOOD, sebesar 40%
diantaranya akan dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham.
Pada akhir tahun buku
2017, angka hasil penjualan (marketing sales) produk GOOD mencapai Rp7,48
triliyun. Angka hasil penjualan tersebut bisa dikatakan istimewa mengingat asset
GOOD sendiri hanya sebesar Rp3,56 triliyun. Marketing salesnya lebih dari 2 kali
lipat assetnya, bahkan 6 kali lebih besar dari modal bersihnya (ekuitas) yang hanya
Rp1,26 trilyun. Laba bersihnya mencapai Rp341,52 milyar atau Rp46 per lembar
saham.
Prospek bisnis (konsumsi)
yang cerah, kinerja keuangan yang bagus, dan proyeksi DPR sekitar 40% per
tahun, menggambarkan bahwa GOOD ini merupakan sarana ideal untuk berinvestasi
(jangka panjang). Namun kembali ke uraian di atas tadi, bahwa calon investor
akan sulit mendapatkan sahamnya dalam jumlah banyak. Dan untuk mendapatkannya
pun mesti membeli dengan cara menyicil sedikit demi sedikit karena pergerakan
sahamnya kurang likuid dan ke depannya pun diperkirakan tetap “akan” kurang
likuid.
Jadi sebaiknya bagaimana?
Tunggu saja sampai saham yang dikuasai publik (retail) jumlahnya meningkat, siapa
tahu PCL atau pemegang saham lama kemudian melepas sebagian sahamnya, atau
menunggu GOOD melakukan stock split dan kemudian dilepas sebagian oleh para
pemilik saham lama. Pada saat itu nanti siapa tahu harga saham GOOD ini valuasinya
sudah lebih murah dibandingkan dengan valuasinya saat ini.
Demikian,
mudah-mudahan bermanfaat.
0 komentar
EmoticonEmoticon