Saturday, March 14, 2020

Saat Kita Masih di Kota Ambon


SAAT KITA MASIH DI KOTA AMBON


Juli pertama kali aku mulai rasa
di perut istriku ada nafas
saat gelisah marah dan takut menyatu
Dollar perkasa dan sangat mengganggu

namun semua lewatlah sudah
batin ibu dan ayahmu selamat
sementara Tuhan tetap teruskan niat-NYA
berkembanglah benih di rahim istriku

Oktober bulan keempat usiamu
proyek trilyunan Rupiah pun batal manggung
banyak orang kaya takut bangkrut
dan IMF ikut ngerecoki negara

tetapi ayah tak sanggup berbuat apa-apa
sebabnya engkau pun tahu ayah bukan Superman
jiwaku yang gelisah melihat mereka yang gusar
walau begitu Dollar makin menjulang


Desember bulan berikutnya
saat degup jantungmu semakin jelas
kita semua mesti pergi ke tempat baru
dan itu kita lakukan

sementara setelah itu
semua orang takut orang-orang kaya juga takut
begitu banyak orang-orang miskin baru
siap janjikan bangkrut di setiap jengkal tanah air kita

akhir Januari tujuh bulan usiamu
tanpa sajen rujak tujuh rupa
bagaimana mungkin adakan selamatan
banyak pedagang yang bangkrut sebab Dollar enggak karuan

anakku nomor satu cukup istimewa
waktu dalam perut semua orang pada ribut
banyaknya peristiwa menyambut tangismu
sadarilah, hey JIHAD ALIF

cepatlah besar matahariku
menangis yang keras janganlah ragu
tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
doa kami di nadimu

0 komentar