Monday, March 7, 2016

Stochastic Oscillator

STOCHASTIC OSCILLATOR

Indikator teknikal yang biasa digunakan oleh para trader saham, salah satunya adalah STOCHASTIC OSCILLATOR atau yang populer dengan sebutan STOCHASTIC saja. Indikator ini begitu sederhana, dan karenanya mudah dimengerti sehingga populer serta sudah lama digunakan oleh para trader saham.

Pada dasarnya stochastic ini digunakan untuk mengukur tingkat jenuh beli (overbought) atau pun jenuh jual (oversold) dalam periode tertentu. Biasanya para trader menggunakan periode 5 hari, 9 hari, atau 14 hari. Namun demikian penggunan periode tersebut dapat disesuaikan dengan metoda trading yang digunakan masing-masing trader. Stochastic dapat juga digunakan untuk menentukan momentum entry (buy) maupun exit (sell) dalam periode tertentu.
Gambar : google image
Area overbought pada stochastic biasanya berada pada area level (80 – 100), dan area oversold berada pada area di bawah level (20 – 0), sedangkan level (20 – 50 - 80) adalah area tengah, yang mana level 20, level 50, dan level 80 di sini berfungsi sebagai suport atau resisten utama dalam suatu trend, baik trend turun maupun trend naik. Sebagaimana penggunaan periode hari tersebut di atas, penggunaan batas area overbought maupun oversold juga dapat diatur disesuaikan dengan metoda trading yang digunakan masing-masing trader, misalnya (90-10) atau (75-20) atau (70-30).

Stochastic terdiri dari 2 (dua) garis, yang pertama adalah garis %K (stochastic cepat) dan garis %D (stochastic lambat). Biasanya %K dan %D diilustrasikan dalam bentuk garis dengan warna yang berbeda, dalam contoh dibawah ini %K garis berwarna merah sedangkan %D garis berwarna hijau.


Dalam penggunannya stochastic dapat digunakan untuk menentukan titik entry (buy) dan exit (sell) yang baik. Titik entry atau buy maupun exit atau sell adalah ketika terjadinya persilangan/perpotongan (crossover) antara garis %K dengan %D. Titik exit (sell) yang tepat yaitu pada saat stochastic berada di area overbought, sedangkan titik entry (buy) yang tepat yaitu pada saat stochastic berada di area oversold.


Ketika pergerakan harga dalam kondisi mendatar (sideways), stochastic dapat diandalkan dengan cukup baik. Namun demikian pada saat pergerakan harga sedang dalam trend naik atau trend turun, stochatic dapat digunakan sebagai acuan, dengan memperhatikan arah trend harga yang sedang terjadi.

Pada saat trend turun maka yang digunakan adalah signal exit (sell), sebagaimana gambar berikut ini :

Pada saat trend naik maka yang digunakan adalah signal entry (buy), sebagaimana gambar berikt ini :



Oleh karena itu maka entry (buy) dapat dilakukan pada saat harga dalam trend naik ketika terjadi crossover %K ke atas %D, dan exit (sell) dilakukan pada saat harga dalam trend turun ketika terjadi crossover %K ke bawah %D.

Dalam memberikan informasi, stochastic tidak hanya meberikan signal overbought dan oversold, atau pun signal buy dan sell, tetapi stochastic bisa juga digunakan untuk mencari divergence positif (bullish divergence) dan divergence negatif (bearish divergence).

Pada divergence positif sebagaimana gambar di bawah ini, stochastic tampak naik tetapi harga masih turun, konfirmasi bullish (reversal) terjadi ketika stochastic crossover menembus dari bawah ke atas garis level 50, tampak terlihat harga pun akhirnya berbalik naik.


Pada divergence negatif sebagaimana gambar di bawah ini, stochastic tampak turun tetapi harga masih naik, konfirmasi bearish (reversal) terjadi ketika stochastic crossover menembus dari atas ke bawah garis level 50, tampak terlihat harga pun akhirnya menurun.


Dalam suatu trend naik, ketika stochastic yang menurun dari level atas ke level bawah bisa saja berbalik arah kembali naik ke level atas ketika menyentuh garis level 50 atau level 0, itu menandakan bahwa penurunan harga telah tertahan dan kemungkinan akan kembali naik melanjutkan trend yang sedang terjadi, maka di sini anda bisa melakukan kembali entry (buy), sebagaimana gambar di bawah ini :



Begitu juga ketika dalam suatu trend turun, ketika stochastic yang tengah naik dari level bawah ke level atas bisa saja berbalik arah kembali ke level bawah ketika menyentuh garis level 50 atau level 80, itu menandakan bahwa kenaikan harga telah tertahan dan kemungkinan akan kembali turun melanjutkan tend yang sedang terjadi, maka di sini anda melakukan exit posisi (sell), sebagaimana gambar di bawah ini :



Indikator stochastic ini begitu sederhana namun dapat diandalkan, oleh karena itu terapkan lah dan amati secara terus menerus pada pola-pola pergerakan harga saham-saham anda.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.

0 komentar