Friday, March 20, 2020

Saham Treasury

SAHAM TREASURY

Dalam kondisi bursa saham yang mengalami penurunan signifikan dan sangat volatile seperti sekarang ini, beberapa perusahaan (emiten) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia melakukan pembelian kembali (buyback) saham yang telah beredar di masyarakat (investor). Saham yang telah dibeli kembali oleh perusahaan ini disebut sebagai saham treasury. Secara singkat saham treasury dapat digambarkan sebagaimana uraian di bawah ini. 

gambar; andirerei.com
 Dalam pendirian suatu perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT), modal yang diperoleh berasal dari penjualan saham perusahaan yang bersangkutan yang kemudian dituangkan dalam akte pendirian perusahaan. Saham yang telah dibeli investor ini disebut sebagai saham beredar. Namun demikian perusahaan dapat merubah kembali jumlah modal saham dengan cara membeli kembali saham yang sudah beredar tersebut (buyback). Saham perusahaan yang telah beredar dan dimiliki investor yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan yang bersangkutan inilah yang disebut sebagai saham treasury.

Perbedaan antara saham yang belum beredar dengan saham yang dibeli kembali dari peredaran (saham treasuryk) adalah saham yang belum beredar merupakan modal saham yang belum dijual atau belum diedarkan, sedangkan saham yang dibeli kembali dari peredaran adalah modal saham yang sudah beredar yang dibeli kembali. Saham Treasury ini dapat dijual atau dapat terus disimpan sebagai saham treasury. Saham treasury yang dijual kembali akan dikelompokkan kembali sebagai saham beredar, dan pembelinya disebut sebagai pemegang saham baru.

Pembelian kembali saham yang beredar (buyback) dan kemudian menjadi saham treasury biasanya dilakukan dengan tujuan untuk menaikkan harga saham di pasar, atau saham tersebut akan dijual kembali kepada karyawan perusahaan, atau akan dibagikan sebagai dividen. Saham yang dibeli kembali ini juga bisa berfungsi untuk melindungi perusahaan dari pengambilalihan oleh pihak lain atau pesaing usaha perusahaan yang bersangkutan. Saham treasury ini tidak dihitung sebagai saham beredar, sehingga akan mengurangi jumlah saham beredar perusahaan tersebut di pasar.

Bahwa saham treasury ini tidak akan menerima dividen dan tidak memiliki hak suara serta tidak dihitung sebagai komponen perhitungan dalam perolehan keuntungan atau kerugian pada laporan laba rugi. Saham treasury ini sama dengan modal ekuitas yang tidak diterbitkan dan tidak diklasifikasikan sebagai aset di neraca. Saham treasury berpegaruh terhadap ekuitas perusahaan, yaitu ekuitas perusahaan akan berkurang sebesar nilai jumlah saham treasury ini. Namun di sisi lain, saham treasury akan berpengaruh positif terhadap rasio laba per saham atau Earning per Share (EPS) dan rasio harga terhadap pendapatan atau Price to Earning Ratio (PER).

Sebagai contoh; jumlah saham beredar PT. Ogah Rugi sebanyak satu milyar lembar dengan nilai buku (book value) sebesar Rp1.000 per lembar saham, maka ekuitas PT. Ogah Rugi sebesar Rp1 triliyun. Namun kemudian jika dalam tahun berjalan PT. Ogah Rugi melakukan melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak 100 juta lembar atau sepuluh persen dari jumlah saham beredar, maka jumlah saham beredar menurun menjadi hanya sebanyak 900 juta lembar, sehingga ekuitasnya menurun menjadi hanya sebesar (900 juta lembar saham x Rp1.000) = Rp900 milyar saja, menurun sebesar Rp100 milyar.

Namun tidak demikian dengan perhitungan EPS-nya, EPS yang didapatkan oleh PT. Ogah Rugi menjadi naik dengan perhitungan sebagai berikut; jumlah saham beredar sebanyak satu milyar lembar, kemudian dalam tahun berjalan meraih laba bersih sejumlah Rp100 milyar, maka laba per saham (EPS) sebesar Rp100 (seratus rupiah). Namun apabila PT. Ogah Rugi melakukan pembelian kembali (buy back) saham sebanyak 100 juta lembar atau sepuluh persen dari jumlah saham beredar, maka jumlah saham beredar menurun menjadi hanya sebanyak 900 juta lembar, sehingga perhitungan EPS pun menjadi berbeda, yaitu Rp100 milyar dibagi dengan 900 juta lembar saham, maka EPS-nya naik menjadi sebesar Rp111,11.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.

0 komentar