Saturday, March 10, 2018

Inflasi dan Investasi


INFLASI DAN INVESTASI

Gambar : google image
Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS), angka rata-rata inflasi tahunan selama 10 tahun terakhir periode tahun 2008-2017 sebesar 5,56% per tahun, sebagaimana tabel di bawah ini :

Berdasarkan data pada tabel di atas, jika pada awal tahun 2008 uang kita senilai Rp1.000.000,00, maka pada akhir tahun 2017 nilai uang kita menurun menjadi tinggal sekitar Rp562.006,00.

Pada tahun 2008, harga 1 gram emas sekitar Rp280.000,00, dan pada tahun 2017 harganya telah mencapai sekitar Rp600.000,00, naik sekitar Rp320.000,00 atau 114,29% selama 10 tahun, atau jika dirata-ratakan naik sebesar 11,43% per tahun.

Harga 1 bungkus mie instan merk indomie pada tahun 2008 sekitar Rp900,00, dan pada tahun 2017 harganya telah mencapai sekitar Rp2.500,00, naik sekitar Rp1.600,00 atau 177,78% selama 10 tahun, atau jika dirata-ratakan naik sebesar 17,78% per tahun.

Dengan angka rata-rata inflasi sebesar 5,56% per tahun, kita proyeksikan harga 1 gram emas dan harga 1 bungkus mie instan merk indomie di tahun 2027 nanti yaitu pada masa 10 tahun yang akan datang dari sejak tahun 2018, sebagaimana tabel di bawah ini :

 Berdasarkan data pada tabel di atas, harga 1 gram emas pada tahun 2027 diperkirakan sekitar Rp1.030.730,00, naik sebesar Rp430.730,00 dari harga tahun 2018 sekitar Rp600.000,00. Harga 1 bungkus mie instan merk indomie diperkirakan sekitar Rp4.295,00, naik sebesar Rp1.795,00 dari harga tahun 2018 sekitar Rp2.500,00.

Jika saat ini pendapatan kita sebagai pegawai/karyawan sekitar Rp7.200.000,00 per bulan (gaji Rp4.000.000,00-an + tunjangan Rp2.600.000,00-an + uang makan Rp600.000,00-an), dengan proyeksi angka rata-rata inflasi 5,56% per tahun di atas tadi, maka berapa (seharusnya) pendapatan kita nanti di tahun 2027 ?

Jika dengan pendapatan saat ini sekitar Rp7.200.000,00 per bulan kita masih “pening kepala” karena masih harus mencari tambahan dari sana sini sebesar Rp2.800.000,00 per bulan sebab pengeluaran biaya hidup kita saat ini sekitar Rp10.000.000,00 per hulan, maka berapa pengeluaran biaya hidup kita nanti di tahun 2027 ?   

Kita lihat tabel di bawah ini :

Berdasarkan data pada tabel di atas bahwa dengan menyesuaikan laju angka inflasi di atas tadi, pendapatan kita sebagai pegawai/karywan pada tahun 2027 nanti (seharusnya) menjadi sekitar Rp12.368.764,00 per bulan, namun biaya hidup kita pun naik menjadi sekitar Rp17.178.839,00 per bulan, maka jika tidak ada pemasukan pendapatan lain, pada tahun 2027 nanti kita tetap masih “pening kepala” masih harus mencari tambahan dari sana sini sebesar Rp4.810.075,00 per bulan.

Oleh karena itu, bagi kita yang sekitar 10 tahun lagi memasuki masa pensiun dari pekerjaan sebagai pegawai/karywan, ada baiknya melakukan investasi dari sejak saat ini.

Pertanyaannya adalah investasinya dalam bentuk apa? menyimpan uang dalam bentuk deposito di bank? oohhh....tidak, return deposito hanya sekitar 4,5% per tahun sebelum pajak, angka return sebesar itu di bawah laju angka rata-rata inflasi di atas tadi, jelas nggak akan bisa menutupi “pening” kita tadi.

Berinvestasilah pada instrumen investasi yang return-nya bisa di atas angka rata-rata angka inflasi, apa saja itu ? banyak sarana, baik berupa investasi di sektor riil, atau produk-produk derivatif, dan lain-lain, silakan di-googling saja.

Hidup dan nasib orang tidak ada yang tahu, Rezeki, jodoh, dan mati hanya Tuhan yang tahu. Tapi meski begitu bukankah kita tetap diperintahkan dan diwajibkan oleh-Nya untuk tetap berusaha ?

Selamat berinvestasi, dan selamat datang hari senin.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.

0 komentar