Saturday, March 10, 2018

PT. Unilever Indonesia Tbk

PT. UNILEVER INDONESIA Tbk

Banyak sarana investasi yang dapat kita temukan dalam berbagai bentuk, misalnya saja berupa tanah, property/rumah, kebun, dan lain-lain. Selain hal tadi, salah satu sarana investasi yang bisa kita tempuh adalah membeli perusahaan yang bagus, yang senantiasa menghasilkan laba, yang kinerja usahanya terus meningkat dari waktu ke waktu.

Beberapa indikator bidang usaha yang bagus yang bisa diharapkan dapat terus menghasilkan laba bagi kita adalah perusahaan yang menghasilkan produk secara masal, harga terjangkau, dan penggunannya berulang-ulang karena merupakan kebutuhan pokok yang sehari-hari kita perlukan.

Gambar : google image
Kita perhatikan, di rumah kita ada pasta gigi pepsodent? detergen rinso? sabun mandi LUX atau lifebuoy? margarine merk blue band? itu beberapa merk produk toiletris yang banyak kita pakai sehari-hari. Beberapa produk toiletris tersebut merupakan sebagian dari produk toiletris PT. Unilever Indonesia (UNVR) yang sangat banyak dan dengan mudah bisa kita dapatkan di pasaran.

Kenapa UNVR? karena UNVR adalah salah satu contoh perusahaan yang bagus (bahkan sangat bagus) yang sudah terbukti survive dan kinerjanya meningkat dari waktu ke waktu.

Bagaimana caranya kita bisa memiliki atau menjadi bagian dari pemilik UNVR? tidak sulit, beli saja sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). meski kita hanya memiliki 1 lot (100 lembar) sahamnya, kita sudah memiliki UNVR, dan karenanya kita bisa ikut hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan, juga dapat dividen, yang tentu saja proporsional sesuai jumlah lembar saham yang kita miliki dari keseluruhan saham beredar UNVR.

UNVR melakukan Initial Public Offering (IPO) – menjual sebagian sahamnya kepada publik – pada tanggal 11 Januari 1982, dengan harga IPO Rp3.175,00 per lembar saham. jika saja saat itu kita membeli saham UNVR ini sebanyak 1.000 lembar, berapakah nilai investasi kita saat ini (akhir tahun 2017) ? Kita hitung;

Modal untuk membeli 1.000 lembar saham UNVR pada saat itu adalah Rp3.175 x 1.000 = Rp3.175.000,00. Selanjutnya pada tanggal 11 Juli 1989 UNVR membagikan saham bonus (gratis) dengan rasio 6 : 1, artinya setiap pemegang 6 lembar saham lama mendapatkan 1 lembar saham baru, maka jumlah saham kita yang sebelumnya sebanyak 1.000 lembar kini menjadi sebanyak 1.000 + (1.000/6) = 1.166,67 lembar, dan kita bulatkan menjadi 1.166 lembar.

Selanjutnya pada tanggal 7 Maret 1993 UNVR kembali membagikan saham bonus (gratis) dengan rasio 6.688 : 100, artinya setiap pemegang 6.688 lembar saham lama mendapatkan 100 lembar saham baru, maka jumlah saham kita yang sebelumnya sebanyak 1.166 lembar kini menjadi sebanyak 1.166 + (1.166/66,88) = 1.183,43 lembar, dan kita bulatkan menjadi 1.183 lembar.

Pada tanggal 6 November 2000 UNVR melakukan stock split (pemecahan nilai saham) dengan rasio 1 : 10, artinya setiap pemegang 1 lembar saham lama akan menjadi 10 lembar saham baru, maka jumlah saham kita yang sebelumnya sebanyak 1.183 lembar kini menjadi sebanyak 1.183 x 10 = 11.830 lembar.

Pada tanggal 15 September 2003 UNVR kembali melakukan stock split dengan rasio 1 : 10 juga, maka jumlah saham kita yang sebelumnya sebanyak 11.830 lembar kini menjadi sebanyak 11.830 x 10 = 118.300 lembar.

Harga saham UNVR pada penutupan perdagangan hari terakhir di tahun 2017 pada tanggal 29 Desember 2017 adalah Rp55.900,00 per lembar, maka nilai saham kita saat itu adalah Rp55.900 x 118.300 lembar = Rp6.612.970.000,00.

Sejak tahun 1982 UNVR secara rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya dengan besaran variatif setiap tahun. Kita hitung dividen UNVR yang dibagikan pasca stock split saja yaitu yang dibagikan sejak akhir tahun 2003 sampai dengan akhir tahun 2017. Jumlah dividen yang dibagikan pada periode tersebut adalah sebesar Rp6.246,00 per lembar saham, maka dividen yang kita terima pada periode tersebut sebanyak Rp6.246,00 x 118.300 lembar = Rp738.901.800,00.

jika pada tanggal 29 Desember 2017 kita jual seluruh saham UNVR yang kita punya, maka dana yang kita terima ditambah dividen yang telah kita terima sebelumnya adalah Rp6.612.970.000,00 + Rp738.901.800,00 = Rp7.351.871.800,00.

Artinya bahwa modal awal investasi kita yang “hanya” sebesar Rp3.175.000,00 meningkat menjadi sebesar Rp7.351.871.800,00. Return yang kita dapat sebesar Rp7.351.871.800,00 – Rp3.175.000,00 = Rp7.348.696.800,00.

Selama 36 tahun, kita mendapatkan return sebesar 231.455,02%, dan jika dirata-ratakan maka return yang kita dapat yaitu 6.429,31% per tahun, atau 535,78% per bulan, atau 17,86% per hari. Artinya, selama 36 tahun  kita mendapatkan keuntungan Rp204.130.466,67 per tahun, atau Rp17.010.872,22 per bulan, atau 567.029,07 per hari, atau Rp23.626,21 per jam, atau Rp393,77 per menit, atau Rp6,56 per detik. Padahal selama itu kita tidak melakukan apa-apa dengan UNVR, hanya beli lalu simpan kemudian melanjutkan hidup dengan aktivitas lainnya.

Apakah itu tidak cukup menarik ? Coba hitung saja jika waktu itu kita belinya sebanyak 10.000 ribu lembar senilai Rp37.500.000,00 maka uang yang kita terima pada saat menjual saham UNVR pada tanggal 29 Desember 2017 adalah sebanyak Rp73.577.689.000,00.

Saat ini ada sekitar 560 perusahaan terbuka (Tbk) dari berbagai sektor industri yang sahamnya diperjualbelikan di BEI, misalnya saja PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT. Telkom Indonesia Tbk, PT. Astra International Tbk, PT. Batubara Bukit Asam Tbk, PT. Gudang Garam Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT. Mayora Indah Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, dan lain-lain. kita hanya tinggal memilihnya sesuai kriteria yang kita inginkan.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.

0 komentar