Monday, April 6, 2020

Dividen Yield

DIVIDEN YIELD

Dividend Yield adalah rasio hasil perbandingan antara jumlah dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham dengan harga saham perusahaan yang bersangkutan di bursa saham. Dividen Yield dinyatakan dalam satuan prosentase (%). Dividend Yield menggambarkan besarnya imbal hasil atas setiap Rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk saham di suatu perusahaan.

Dividen merupakan salah satu sumber imbal hasil investasi (Return of Investment) atau biasa disingkat ROI bagi para pemegang saham (investor) selain imbal hasil yang berasal dari selisih harga jual dengan harga beli suatu saham (Capital Gain). Dalam realitanya kebijakan besar kecilnya jumlah dividen yang dibagikan oleh masing-masing perusahaan berbeda-beda.

gambar; andirerei.com
Angka Dividen Yield yang tinggi biasanya digunakan oleh investor berorientasi jangka panjang sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasinya. Saham perusahaan-perusahaan yang membagikan dividen dengan yield yang tinggi dijadikan sebagai income stock bagi investor tipe ini. Dividen Yield dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut;  

Dividend Yield = Dividen Per lembar Saham X 100%
                                                           Harga Per lembar Saham

Misalnya, harga saham PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) pada tanggal 6 April 2020 sebesar Rp10.000/lembar, sedangkan dividen yang dibagikan untuk tahun buku keuangan periode tahun 2019 sebesar Rp500/lembar, maka Dividen Yield saham ICBP pada harga Rp10.000/lembar adalah ( Rp500/Rp10.000 ) = 5% (lima persen). Besaran angka Dividen Yield akan berubah-rubah mengikuti perubahan harga saham di bursa saham. Jika harga saham ICBP naik maka angka dividen yieldnya akan menurun, demikian sebaliknya jika harga saham ICBP turun maka angka dividen yieldnya akan meningkat.

Angka Dividen Yield yang ideal tentunya di atas bunga simpanan deposito yang saat ini jatuh dikisaran 5% - 7%. Beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) membagikan dividen dengan yield sampai dengan 10% (sepuluh persen). Namun demikian tidak semua perusahaan seperti itu, rata-rata hanya membagikan dividen dengan yield pada kisaran 1% – 3% saja, terutama pada saham-saham perusahaan yang berharga mahal (overvalued) dan saham-saham perusahaan yang sedang berkembang yang masih terus melakukan ekspansi usaha. Bahkan ada beberapa perusahaan yang jarang atau bahkan tidak pernah membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Pada perusahaan seperti ini laba bersih yang diperolehnya dicatatkan sebagai laba ditahan dan seluruhnya digunakan kembali sebagai tambahan modal kerja perusahaan pada periode berikutnya.

Dividen dengan yield yang tinggi akan mempengaruhi potensi pertumbuhan bisnis dari perusahaan yang bersangkutan. Laba bersih yang sebagian besarnya atau bahkan seluruhnya dibagikan sebagai dividen tunai tentu akan mengurangi atau menihilkan tambahan modal kerja perusahaan pada periode berikutnya. Oleh karena itu sebelum investasi saham pada perusahaan-perusahaan yang membagikan dividen dengan yield yang tinggi perlu kehati-hatian dalam memilih dan memilahnya.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.


0 komentar