Monday, January 14, 2019

Obligasi Negara Ritel (ORI)

OBLIGASI NEGARA RITEL (ORI)

Investasi yang rendah resiko (low risk) salah satunya adalah dengan cara membeli obligasi/Surat Utang Negara (SUN). Namun karena sifatnya yang “aman”, maka potensi imbal hasil (return) yang bisa didapat “hanya” sekitar 7% per tahun. Namun demikian investasi pada ORI patut dicoba, mengingat imbal hasilnya masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan imbal hasil simpanan deposito yang “hanya” sekitar 5% per tahun.

Gambar : google image

SUN yang diterbitkan oleh Pemerintah salah satunya adalah ORI015 yaitu Obligasi Negara Ritel seri ke-15. ORI015 ini ditawarkan ke masyarakat dengan kupon (bunga) sebesar 8,25% gross flat per tahun untuk jangka waktu selama 3 (tiga) tahun dengan pajak kupon sebesar 15%.

ORI015 adalah surat pengakuan utang yang diterbitkan oleh Pemerintah, maka dengan membeli ORI artinya anda sebagai obligor telah ikut membantu negara dalam hal pembiayaan pembangunan nasional yang pelaksanaannya dilakukan oleh Pemerintah.

Dengan kupon sebesar 8,25% gross flat per tahun dan pajak kupon sebesar 15%, maka imbal hasil bersih yang bakal diterima obligor (pembeli obligasi) adalah sebesar 15% x 8,25% = 7,0125% per tahun.

Artinya dengan modal beli ORI015 sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah), obligor mendapatkan imbal hasil sebesar Rp1.000.000.000,00 x 7,0125% = Rp70.125.000,00 per tahun atau sebesar Rp5.843.750,00 per bulan. ORI015 bertenor 3 tahun maka imbal hasil bersih selama 3 tahun yang diterima obligor adalah sebesar Rp70.125.000,00 x 3 tahun = Rp210.375.000,00 (dua ratus sepuluh juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah).

Keunggulan berinvestasi pada ORI015 antara lain :
a.  Berdasarkan Undang-Undang No.24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, bahwa negara menjamin pembayaran kupon dan pokok Surat Utang Negara (termasuk ORI015) sampai dengan jatuh tempo, yang dananya disediakan dalam APBN setiap tahun. Oleh karena itu investasi ORI015 aman karena kupon dan pokok dijamin oleh Negara (rasanya negara tidak akan bangkrut) sehingga tidak akan terjadi resiko gagal bayar.
b. Imbal hasil ORI015 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata imbal hasil simpanan deposito (imbal hasil deposito hanya sekitar 5% gross sedangkan imbal ahsil ORI015 sebesar 8,25% gross).
c.   Pajak kupon lebih rendah (pajak imbal hasil deposito sekitar 20% sedangkan pajak imbal hasil ORI015 sebesar 15%).
d.  Dapat diperjualbelikan sebelum jatuh tempo di Bank tempat obligor membeli ORI dengan ketentuan jika dijual sebelum jatuh tempo maka harga jual mengikuti harga yang berlaku di pasar/bursa efek Indonesia.
e.  Kupon/bunganya tetap/flat dan dibayarkan per bulan dengan nominal tetap apapun kondisi pasarnya.

Resiko investasi pada ORI015 :
a.  Resiko Likuiditas; yaitu potensi resiko yang muncul akibat kebutuhan dana tunai obligor pada saat ORI015 belum jatuh tempo. Dalam hal ini, obligor sebagai investor dapat melakukan penjualan ORI015 kepada Bank tempat membeli ORI015 dengan harga jual mengikuti harga di pasar/bursa efek Indonesia.
b. Resiko Pasar; potensi kerugian apabila terjadi kenaikan tingkat bunga yang menyebabkan penurunan harga ORI015 di pasar sekunder/bursa efek Indonesia. obligor akan rugi hanya apabila menjual ORI015 di pasar sekunder/bursa efek Indonesia sebelum jatuh tempo pada saat harga pasar di bawah harga belinya.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.

0 komentar